Sebuah
cerita terinspirasi dari kisah nyata, Kesamaan tokoh dan tempat cerita
merupakan ilustrasi semata.
Siang
hari dimushola suatu sekolah, ku bergabung dengan sekelompok guru seusai sholat
dzuhur. Sebagai seorang guru baru, setelah mundur dari dunia industry ku
mencoba untuk banyak mendengar dan belajar dari mereka yang sudah lama mengajar
disini. Didampingi bu guru BK, ku berkenalan dg seorang guru muda dg penampilan
rapi yang merupakan alumni
dari SMK ini. Mula- mula kami banyak bercerita tentang pekerjaan di industry,
dan di akhir kami bertukaran no. Hp.
Hari
berikutnya, setelah kegiatan MOS ku berjalan di depan kantor dan bertemu dg pak
guru tsbt, ia mengajak ku diskusi sebentar tentang datangnya surat panggilan
seleksi perusahaan minyak besar internasional. Kemudian masuk ke ruang guru
untuk diskusi yang lebih santai. Masuk bu guru untuk mengambil tasnya hendak
pulang, sambil menyindir “wah ,,, yang mau nikah lg pada diskusi apa ini ,,, ?”
kami pun hanya tersenyum. Oh iya untuk lebih nyaman kita sebut saja pak guru.
Saya dan pak guru banyak membahas tentang proses seleksi, profil perusahaan,
prospect dan gaji. Gaji yang tertulis untuk awal masuk S1 = 34x gaji guru
disini. Untuk seleksi awal di Jakarta & smua transport diganti perusahaan.
Ia banyak bertanya tentang teknis, dan ku menjelaskan segenap yang ku ketahui dan yang perlah ku
lakukan. Hingga masuk tentang target serta motivasi ...
“pak anda kok
bisa seperti ini bagaimana caranya ?? “ Tanya ku,
“oh saya selalu
membuat targetan pak, dan saya akan mencapainya bagaimanapun caranya. Meskipun
memaksa saya tak pernah melakukan hal-hal yang melanggar kenyamanan orang lain,
terus terang saya itu keras kepala pak”. Ungkap pak guru.
“saya targetkan
lulus kuliah 4tahun, usia 25 menikah dan bekerja di BUMN” pak guru menambahkan.
Saya pun jadi lebih tertarik menggali cerita dari pak guru.
Aku bertanya : “pak,
dibalik kesuksesan seseorang pasti ada orang yang super, apakah yang memotivasi
anda seperti ini ?” ...
Pak Guru : “orang
tua pak, Ibu dan Almarhum Bapak . .. . “
Pak
guru menceritakan kisahnya tentang didikan keluarga yang sangat erat dengan
agama, agama merupakan pendidikan yang sangat berpengaruh dalam pembentukan
karakter seseorang.
Waktu
kecil, bapaknya sangat tegas, bahkan pernah ia sembunyi dibawah kolong tempat
tidur karena mbolos mengaji, ia keluar setelah isya’.
Yang
berkesan saat sekolah SMK, kelas 1 ia pernah mengalami kecelakaan hingga
mematahkan tulang kaki, lengan dan rusuknya, bekas jahitannya pun masih dapat
dilihat sekarang. Saat itu ia dirawat dirumah selama berbulan-bulan, orang tua
menawarkan untuk pindah sekolah, namun ia ingin melanjutkan sekolahnya. Setiap
pagi bapak mengantar sekolah naik motor dan menjemputnya saat pulang, padahal rumahnya tak
dekat, hal ini
terus menerus dalam beberapa bulan hingga ia sembuh. Bapak pernah berpesan
untuk terus belajar, karena ilmu adalah bekal utama kehidupan. Ia pun
berkomitmen untuk dapat kuliah.
Beberapa
bulan kemudian, Bapak meninggal karena suatu
penyakit ... saat itu ia kelas 2 SMK, ada tetangga yang mengejek “nah saiki ra
nduwe bapak opo yo iso kuliah ??? “. Hal itu msh sangat ia ingat namun tak
dendam. Mulai
saat itu Ia menjadi
tulang punggung keluarga, ia banyak bekerja diluar sekolah, baik ngelesi,
bertani dan usaha-usaha dirumah. Untung saja dulu bapak banyak mengajarkan
tentang kerja keras dan bertani.
Hingga
lulus sekolah, ia bekerja di salah satu perusahaan manufaktur kendaraan di semarang. Berkat sifat rajin &
komunikasinya yang baik ia punya banyak link, sambil bekerja ia melanjutkan
kuliah
disalah satu perguruan tinggi ternama dari surabaya yang membuka cabang
disemarang.
Senin-jum’at ia bekerja, sabtu-minggu ia kuliah. ... Pernah juga teman-temannya iri karena ia dapat
izin tidak
masuk piket bekerja karena ada kuliah,,,, setelah berjuang lobi dg atasan pekerjaan tentunya. Ia juga harus
sering pulang rumah, karena ia juga menanggung kedua adik2 dan ada nenek
dirumah. Ibu pergi keluar negeri untuk bekerja juga. 1,5 tahun ia bekerja di
industry hingga ia mendapat panggilan mengajar di sekolahnya dulu. Ia masih
tetap melanjutkan kuliahnya hingga lulus beberapa bulan yang lalu ...
Disekolah ia dikenal sebagi guru yang aktif, sering
menjadi ketua penyelenggara silaturahmi alumni. Dikampung ia juga mengajari
anak-2 mengaji, serta dikomunitas pemuda kampung banyak menyelenggarakan
pengajian & kegiatan sosial lainnya.
Soal
cinta, ia berkomitmen dg seorang gadis yang merupakan kakak kelasnya dahulu
saat masih sekolah. Hubungan pun dilakukan jarak jauh ya mengalami beragam
gejolak, putus- nyambung dsb. Hingga sebentar
lagi akan di syahkan dalam ikatan suci pernikahan.
“kembali
ke laptop ....” cerita ini ku tulis di laptop salah seorang Staff tata usaha
sekolah, karena keyboard saya ada key yang trouble. Pagi ini diperpustakaan,
mereka bersibukria mendata buku, nulis no seri, stampel dan aku mendengarkan
candaan mereka sambil menulis catatan ini bersama si putih, tronic ku ,,,
Lanjut
ke cerita, pak guru kini sudah menjadi sarjana teknik, sudah mengajar di SMK,
sudah mempunyai banyak usaha , sebentar lagi ibu pulang, sebentar lagi akan ada
istri. Sambil menanti proses seleksi pekerjaan baru.
To
pembaca : maaf saya masih belajar dalam menulis, pesan yang ingin saya
sampaikan : kita laki2 akan menjadi kepala keluarga, akan sangat besar peran
kita, selagi muda banyak belajar, jangan takut prihatin, saat dipermudah jangan
sombong. Terapkan pendidikan agama untuk generasi berakhlak mulia. Saat kecil
mungkin kita nakal, namun ketika menjadi orang tua pasti akan brusaha keras
untuk mewujudkan cita buah hati kita. Cinta kasih saying kita menjadi penjaga
hati keluarga kita. Untuk laki2 : siapkan diri menjadi pemimpin, dan calon ibu
akan selalu setia menemani.
Sampai
jumpa di tulisan berikutnya, bersambung : Revisi ...
Gubug, 25 Juli
2014