Kisah ini dimulai sejak seorang pelajar yang masuk di suatu
perguruan tinggi negeri di ibu kota jawa tengah, dimana ia merasa
beruntung dapat melanjutkan proses belajarnya. Melihat suasana kampus
dengan segala pesona nya menjadikan mahasiswa tersebut semangat dalam
kuliahnya. Ia sangat suka belajar beragam ilmu, hingga ia mengikuti
beragam kegiatan mahasiswa. Namun ia juga berkomitmen tetap mengutamakan
perkuliahan akademik.
Hingga suatu hari, tepatnya juli 2009 ia mengalami kasus unik. dan dalam hati pemuda berkata :
"Alhamdulillah, yang ngambil mash baik HATI, ckup 1set RODA depan-belakang,,,"
,
disaat bersamaan ia mndapat amanah untuk mpersiapkan pndukung dlm suatu
kontes nasional di kota pelajar. Tepatnya hari minggu, orang tua si
pemuda datang ke kos untuk melihat apa yang terjadi... dengan bijaksana
orang tua mengajak pemuda tersebut pulang dan membawa spare part utama
kendaraan sejenis untuk melengkapi kendaraan pemuda tersebut. ia pun
mndapat pelajaran “orang tua pun akan memberi yang ia miliki untuk melihat buah hatinya dapat tampil terbaik”. Pemuda itu pun jadi lebih semangat dalam menjalankan tugasnya.
Oktober 2009, mahasiswa tersebut mengajukan judul untuk tugas di
akhir perkuliahan. Tak lama berselang ia dan teman’s menyusun suatu
gagasan dari latar belakang pemuda tersebut, diantaranya :
-
Orang tua penulis yang kurang memperhatikan waktu ganti oli, pada
dasarnya oli merupakan bagian penting pada mesin kendaraan.
-
Sauadara penulis yang merupakan salah satu tokoh kesehatan dilingkungan
masyarakat disekitarnya, dalam permasalahannya kesulitan jalan di
daerah yang ia tempuh.
- Dan pentingnya tampilan waktu pada kendaraan untuk kedisiplinan.
Susunan konsep tersebut kemudian di ajukan dalam suatu program
tentang kreativitas tingkat mahasiswa. Waktu berlalu dan ada pengumuman
bahwa progaram mereka ajukan di danai oleh suatu departemen pendidikan.
Semangat di sela perkuliahan mereka menjalankan program dengan
sebaiknya. Hingga suatu hari mendekati tahap monitoring dan evaluasi,
salah seorang personil sakit ... saat itu lah kan banyak yang harus
dipersiapkan, sedangkan personil lain pun tengah disibukan tugas mereka
masing2.
Pemuda tersebut menjenguk teman, membelikan maem dan
obat, teman pun berkata ‘cepat usaikan !!! aku nda’ apa2 ...’(sambil
tidak mau makan & minum obat) ,,, pemuda itupun mnjawab ‘bagaimana
ku bisa tanpa rasa peduli’ ..... Beberapa hari kemudian sang teman telah
sembuh dan semua personil maju monev dengan hasil apa adanya,
disampaikan ... Pelajaran saat itu
“hati pun merasa lebih senang dengan persahabatan dibanding ambisi mengejar kemenangan dan populeritas”.
Beberapa minggu kemudian datang informasi lagi, mereka akan
mempresentasikan hasil karya yang di selenggarakan di pulau dewata.
Beragam proses persiapan dilakukan untuk memberikan penampilan terbaik.
Waktu tampil pun tiba dan salah satu personil tak dapat ikut karena
harus menyelesaikan proses perkuliahan yang sudah ditahap akhir. Kami
memberikan penampilan terbaik dalam presentasi maupun gelar hasil karya.
Meskipun ada hal yang kurang memuaskan, mereka tetap berusa ikhlas dan
bersyukur.
Akhir juli 2010 pemuda tersebut melanjutkan proses
penyelesaiaan tugas di akhir perkuliahan, karena sepemahan pemuda
tersebut tugas kan mudah usai saat alat tlah jadi. Dengan beberapa
instruksi pembimbing untuk perbaikan alat, dan pemuda tersebut
melaksanakannya. Hingga waktu berjalan dan pemuda tersebut merasa sudah
saatnya untuk ujian, dosen pembimbing pun berkata :
“Ilmu
itu tak seperti membeli pisang goreng mas, yang langsung dimakan. Tapi
proses pemilihan pisang, proses penggorengan hingga apakah pisang itu
dapat dimakan”.
Pemuda tersebut
pun berusaha memahami kata tersebut. Penugasan, pergantian bagian alat
pun dilakukan hingga batas pendaftaran wisuda Oktober 2010. Pemuda
tersebut mencoba berbicara halus pada dosennya agar diberi
kebijaksanaan, namun ia mndapatkan hal yang tak diharapkan. Pemuda itu
pun tetap berusaha tenang, kemudian menelpon orang tuanya :
“Bapak,
maaf !!! kulo dereng saget wisuda bulan niki” (sambil pemuda tersebut
menangis dalam hati, karena merasa mengecewakan orang tua).
Orang tua pun menjawab dengan bijak : “yo sakarep mu, sak iso ne, aku yo ora mekso”.
Pemuda
tersebut harus berusaha sabar dan ikut bersyukur diwisudanya teman2
seperjuangannya. Si pemuda mencoba berbagi rasa pada orang’s di
dekatnya, dan ....
“Ada kalanya kita memang harus di uji dengan hal2 yang menantang buwat kita .... “
“Allah menguji bagi orang2 yang mampu, yakin aja kalaw kita bisa !!!!!! “
“Ikhlas menerima, dan hargai itu semua adalah cara Allah membuwat kita ISTIMEWA ^_^ “
(kata
tersebut datang dari seorang teman bidang konsultasi, yang sering
memberi solusi dan motivasi, meskipun dalam SMS .... hehe .. ^^ )
Kata tersebut juga menjadi pesan dalam album Video Clip “Yang Terlewatkan-HEART Voice”.
dan tempat curahkan rasa, yg tak jauh ....
Berharap,pny
keinginan,cita2,bermimpi tu boleh2 sj tp jgn lupa jk da yg Maha
Mengatur. Kembalikan smua pd-Nya dè'.. Memohonlah pd Alloh agr
dimudahkan stiap urusan'y. Mintalah pd Dzat Yg Maha Lembut utk mlembutkn
ht dosenmu. Ingat 1/3 akhr mlm tu sgt brharga.. :-)
Ambisi mengejar wisuda pun berlalu, namun masih mengejar
lulus karena sempat ada keinginan melanjutkan studi di suatu Instititut
Teknologi di ibu kota jawa timur saat itu penerimaan maba bulan
nopember. Hingga waktu itu berlalu, namun selalu tumbuh harapan baru
untuk tetap menjaga kesemangatan. Tiap kali kekampus untuk bimbingan,
tak jarang kecewa, tetap saja selalu berusaha setiap hari. Tak jarang
adik2 angkatan kenal dan menyapa
“Lho mas, udah semester tua kok masih sering ke kampus ? ....." kata itu lugu, namun cukup mengena ...
Tiap pagi, hati terasa takut, tubuh terasa demam dan lemas
hingga siang jam 10n baru memberanikan diri kekampus, sejenak melihat
mobil dosen dg merk B*W ... oh, ada tunggu aja depan TU ... hingga
berjam-jam sambil baca buku kecil merah muda bertuliskan BERFIKIR DAN
BERJIWA BESAR. belum dapat ditemui maka kembali ke kos tak lupa mampir
beli Cilok atau MbakMin(bakso mini) samapai di kos mengunci diri,
menyaksikan “3 IDIOT” atau “Laskar Pelangi” seolah merenung sebagai tokok utama di puncak klimak permasalahan(konflik batin) .....
Beragam motivasi datang, dari adik angkatan yang suka
memotivasi, mbak kos, senior di kegiatan, pengajar kerohanian yg ikhlas,
Ibu dosen pembimbing Mapres dan smua yg tk dpat dsebutkan, diantaranya
: ESQ (keseimbangan kecerdasan, Intelektual=kecerdasan fisik, Emosional=Kreativitas, sifat2 baik, Spiritual=Suara hati), sejarah para orang sukses, Positif Feeling, kiat ibadah khusu’, kisah orang tak sempurna, konsep hidup dari mimpi dan rencana pada selembar kertas, dll .....
Saat sadar akan berfikir jernih, dan saat ‘brutal’ ingin rasanya m’SMACKDOWN ... (karena sering menonton Word Wrestling Entertaint dan mempelajari jurus2nya ...)
saat merasa sepi karena para sahabat juga sibuk berjuang, muncul tanggapan seseorang yg Berkepribadian mantab, kmudian brkata :
*Ckuplh Allah yg mnymangati qt, shg tnpa sadar tiap prstwa mjd tguran ats kmalasan qt
*Ckplh Allah yg mmelihra ktekunan qt, krn prhatian manusia tkdag mghanyutkn keikhlasan.
*Smg Allah mjdkn qt pribadi yg brmakna.
*Prbdi yg saat b'baur ia mmpu mnyemangati yg lain&saat sendiri ia mmpu mguatkn dirinya sndri.
Pertengahan januari 2011, pemuda tersebut mendapat
kesempatan mengikuti pelatihan di suatu hotel berbintang tak jauh dari
kampus, disana ia mendapat banyak pengalaman bersama para peneliti yang
sebagian besar Dr. dr brbagai PT. ada yg sempat
bertanya “Ngasto teng pundi Pak ?” dikira juga dosen (dalam hati : D3
aja belum lulus2 kok ...... ).
Beragam proses tlah berlalu dan kesempatan ujian pun datang, dengan
perasaan yang tak karuan berusaha tetap menampilkan yang terbaik,
selesai para penguji menjabat tangan dan mengucapkan “Selamat ya mas,
Akhirnya lulus ... tp diselesaikan dulu revisinya”. Hingga revisi usai
dan nilai keluar, masih ada persaan kurang puas karena pemuda merasa
tugasnya yang memakan waktu terlama, biaya tak sedikit dan konsepnya
tlah mendapat rekomendasi HKI ... bagaimana pun juga harus bisa
menerima, dengan pasrah mahasiswa trsbt tak lagi peduli mendapat nilai
berapapun, yg pnting lulus udah syukur bangetzzzzzzzzt ...
kemudian dari teman Tim pun mndukung :
Hidup adL: beLajar,
beLajar
bsyukur mski tak cukup, beLajar mmahami mski tak shati, beLajar ikhLas
mski tak reLa, beLajar bsabar mski tbebani, beLajar setia mski tgoda,
beLajar & truz beLajar dgn kyakinan setegar karang. Tp sdh mjadi
kodrat, Hati seperti geLombang air Laut, pasang surut & sering tbawa
arus.
Maka dr itu tetapLah beLajar u/tetap berada dijLn yg benar. beLajar mjadi Lebih baik, utk mjadi yg tbaik.
InsyaAllah mndptkn yg TERBAIK...
Mendekati batas akhir pendaftaran wisuda, transkrip belum
divalidasi dan validator keluar kota mengawasi UAS. Ditemani seorang
yang juga bimbingan meluncur bersama siPutih
di iringi rintik air dari langit ke kota berdirinya Du* K*l*nci, saat
pulang pun ada Perempuan Tinggi dan cantik memakai seragam rapi ngajak
mampir sejenak, dengan halus dan tegas menyapa :
“Maaf mas, bisa tunjukan SIM & STNK !”
pemuda membuka helm dan ambil dompet sambil mnjawab : “Ini Bu ... “,
kemudian Bu POLWAN tersebut mempersilahkan duduk. Sedikit
berbincang dan menyampaikan “Maaf ya mas, plat Digital disini tdak
diizinkan, silahkan diperbaiki !!! “
“ini SIM saya bawa dulu, silahkan di ambil saat sidang” ... kemudian dilanjutkan
“dari mana tadi mas ?”
Pemuda menjawab apa adanya tentang minta tanda tangan dosen, dan Ibu yang Disiplin tersebut berkata :
“kuliah di UN*** ya mas, besok Kartu Tanda Pelajarnya di bawa, dapat diskon .... “
Pemuda tersebutpun berterimakasih dan melanjutkan perjalanan, teman yang membonceng pun bertanya :
“ Gimana Boy ???” “Ah santai, penting tujuan tercapai, nanti foto
in di bawah poster Official Sponsor of Real Madrid dan siPutih ya .... “
jawab pemuda dengan nada tenang ...
Hari wisuda pun datang, Pemuda & Teman’s berkumpul berbaris
bersama, menerima snak dan buku wisuda berisi daftar wisudawan se
Universitas ... sambil foto2 dan di bagikan Ijazah dari pak Rektor saat
itu.
Keluarga pemuda tersebut hadir, dan sang Ibu melinangkan air mata kebahagiaan mengingat dulu ada tetangga yg berkata :
“Ah si *** mau jd apa nanti, orang-e kecil kaya gitu bisa apa ... “
(nada meremehkan orang kecil, padahal yg ngejek td hidupnya lebih parah .
. . . . ) Husssstttt jangan ngomongin orang !!! ^^
Kini pemuda tersebut berdiri tegap, siap untuk hadapi tantangan hidup ...
Di wisuda berikutnya saat penyerahan transkrip nilai akademik,
pemuda tersebut sempat berharap menjadi wisudawan terbaik, seperti dalam
ending film “3IDIOT” tapi hidup tak selalu bisa seperti film ... atau mungkin kn jadi "ALL IDIOT" ha .. ha ... .karena memang IPK pemuda tersebut trselisih 0,01 dari IPK wisudawan terbaik di prodi tersebut ...
Yang meluluhkan hati pemuda tersebut, saat namanya di panggil
sambutan meriah dan tepuk tangan dari seluruh teman’s dan dosen’s serta
karyawan’s meramaikan suasana Gedung Auditorium ...
bahwasanya rasa peduli sesama meleburkan ambisi, rasa ingin disanjung dan penghargaan dalam bentuk apapun ....
{
kisah
ini adalah kreasi ungkapan perasaan, bila da kesamaan tokoh, tempat
& waktu mrpk kebetulan. cerita ini hanya sebagai penghibur &
motivasi, smg kita dapat ambil Hikmat Positif, Amin ......
};
sumber : http://www.facebook.com/notes/adi-spirit-withheart/catatan-akhir-kuliah/269930639698675
Follow Up : Konversi Musibah to Anugrah
-------------> itu cerita ku, apa cerita mu ???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar