Pendekatan
Belajar Mengajar
Dalam kegiatan belajar
mengajar baik di sekolah ataupun di luar sekolah sangat diperlukannya interaksi
antara guru dan murid yang memiliki tujuan. Agar tujuan ini dapat tercapai
sesuai dengan target dari guru itu sendiri, maka sangatlah perlu terjadi interaksi
positif yang terjadi antara guru dan murid. Dalam interaksi ini, sangat perlu
bagi guru untuk membuat interaksi antara kedua belah pihak berjalan dengan
menyenangkan dan tidak membosankan. Hal ini selain agar mencapai target dari
guru itu sendiri, siswa juga menjadi menyenangkan dalam kegiatan belajar
mengajar, serta lebih merasa bersahabat dengan guru yang mengajar.
Pendekatan dalam KBBI
adalah “proses, cara, perbuatan mendekati” atau usaha dalam rangka aktifitas
penelitian untuk mengadakan hubungan dengan orang yang diteli. Sedangkan
belajar megajar adalah kegiatan mentransfer pengetahuan atau ilmu dari seorang
yang tahu kepada seseorang yang mencari pengetahuan atau yang belum tahu.
Pendekatan pembelajaran
dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang
sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan,
dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Guru memiliki sudut
padang yang berbeda pada setiap peserta didik dalam proses pembelajaran,
sehingga penting meluruskan pandangan yang keliru dalam menilai anak didik.
Sebaiknya guru memandang anak didik sebagai individu dengan segala perbedaan,
sehingga mudah melakukan pendekatan dalam pengajaran. Ada beberapa pendekatan
yang diajukan dalam pembicaraan ini dengan harapan dapat membantu guru dalam
memecahkan berbagai masalah dalam kegiatan belajar mengajar.
Macam-macan
Pendekatan Belajar Mengajar
Guru harus pandai
menggunakan pendekatan secara aktif dan bijaksana, bukan sembarang yang bisa
merugikan anak didik. Pandangan guru terhadap anak didik akan menentukan sikap
dan perbuatan. Setiap guru tidak selalu mempunyai pandanagn yang sama dalam
menilai anak didik. Hal ini akan mempengaruhi pendekatan guru yang diambil
dalam pengajaran. Berikut macam- macam pendekatan belajar mengajar :
1.
Pendekatan
Individual
Didalam suatu kelas
terdapat kelompok anak didik, mereka duduk dikursi masing-masing ada yang
berjumlah dua orang sampai lima orang. Didepan mereka ada meja untuk tempat
alat tulis, buku dan untuk tempat menulis tentunya. Mereka belajar dengan gaya yang berbeda-beda pula, perilaku
mereka juga macam-macam. Dari cara berpakaian, perilaku, sikap, cara
penyampaian pendapat dan pertanyaan. Setiap anak didik memang mempuanyai
karakteristik perilaku yang berbeda beda dari satu anak didik ke anak didik
lainnya.
Perbedaan individual anak didik tersebut
tentunya memberikan wawasan kepada guru bahwa strategi pengajaran harus
memperhatikan perbedaan anak didik pada aspek individual ini.
2.
Pendekatan Kelompok
Pendekatan kelompok
suatu waktu memang perlu dilakukan karena hakikatnya siswa adalah makhluk
sosial yang membutukan bantuan orang lain atau makhluk yang kecenderungan untuk
hidup ersama.
Dengan pendekatan kelompok diharapkan
dapat tumbuh jiwa sosialisasi yang tinggi pada diri anak didik. Tujuannya dari
pendekatan kelompok ini yaitu supaya anak dapat mengendalkan rasa egois ada
dirinya , sehingga tercipta rasa kesetiakawanan sosial dalam kelas.
3.
Pendekatan
Bervariasi
Dalam belajar setiap
murid mempunyai motivasi yang berbeda, ada yang mempunayai motivasi tinggi dan
rendah, ada yang semangat belajar ada yang tidak semangat , ada pula yang
serius belajar dan ada yang hanya berbicara hal diluar pelajaran.
Jika dalam megajar guru hanya
menggunakan satu pendekatan saja, akan sulit untuk memecahkan maslah dikelas,
misalnya hanya menggunakan pendekatan individual saja atau hanya pendekatan
kelompok saja, Karen adalam kegaiatn ada beberapa variasi anak yang dimana anak
didik tersebut suka belajar sendiri atau individual, ada pula anak yang lebih
suka jika belajar kelompok. Maka guru harus bisa menyesuaikan keadaan siswa dan
memahami variasi tersebut.
4.
Pendekatan
Edukatif
Seorang guru mengajar
muridnya bukan karena rasa dendam, gengsi, ingin ditakuti atau motif-motif
lainnya, mereka para guru mengajar dengan tujuan mendidik.
Anak didik yang melakukan kesalahan,
berbicara saat guru menjelaskan materi
pelajaran , tidak tepat jika mereka dihukum secara fisik. Guru harus bersikap
bijaksana dalam mengambil tindakan kepada muridnya, karena guru adalah panutan
dan contoh tauladan yang baik untuk muridnya. Hal ini sesuai denagn pendekatan
edukatif, setiap tindakan, sikap, dan perbuatan gru harus bernilai endidikan.
5.
Pendekatan
Ekspositori atau model informasi
Hakikat mengajar
menurut pandangan ini adalah menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa. Siswa
dipandang sebagai objek yang menerima apa yang diberikan guru. Biasanya guru
menyampaikan informasi mengenai bahan pengajaran dalam bentuk penjelaan dan
penuturan secara lisan, yang dikenal dengan istilah, ceramah. Dalam pendekatan
ini siswa diharapkan dapat menangkap dan mengingat informasi yang disampaikan
oleh guru. Komunikasi yang digunakan guru dalam ineraksinya dengan siswa
mengunakan komunikasi satu arah atau komunikasi sebahgai aksi. Oleh sebab itu
kegiatan belajar siswa krang optimal, sebab terbatas kepada mendengarkan uraian
guru, mencatat dan sekali kali bertanya kepada guru.
6.
Pendekatan
Keagamaan
Pendidikan disekolah
tidak hanya meberikan satu atau dua mata pelajaran, tetapi. Semua mata
pelajaran itu pada umumnya dibagi kedalam pelajaran umum dan pelajaran agama.
Khusunya untuk pelajaran umum, sangat berkepentingan dengan pendekataan
keagamaa. Hal ini dimaksudkan agar nilai budaya ilmu itu tidak sekuler, tetapi
menyatu dengan nilai agama.
7.
Pendekatan
Kebermaknaan
Bahasa adalah alat
untuk menyampaikan dan memahami gagasan pikiran, pendapat, dan perasaan, secara
lisan maupun tulisan. Bahasa inggris adalah Bahasa asing pertama di ndonesia
yang dianggap penting untuk penyerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni budaya, dan pembinaan hubungan dengan bangsa-bangsa lain di
dunia.
Beberapa konsep penting yang menyadari
pendekatan ini diuraikan sebagai berikut:
ü Bahasa
merupakan alat untuk mengungkapkan makna yang diwujudkan melalui
ü Makna
ditentukan oleh lingkup kebahasaan maupun lingkup situasi yang merupakan konsep
dasar dalam pendekatan kebermaknaan Bahasa yang natural.
ü Makna
dapat diwujudkan secara lisan maupun tulisan.
ü Belajar
Bahasa asing adalah belajar berkomunikasi.
ü Motivasi
belajar siswa merupakan faktor utama menentukan keberhasilan belajarnya.
ü Bahan
pelajaran dan kegiatan pemelajaran akan menjadi lebih bermakna jika berhubungan
dengan pengalaman, minat, tata nilai dan masa depannya.
ü Dalam
proses belajar mengajar, siswa merupakan subjek utama, tidak hanya sebagai
objek belaka.
ü Dalam
proses belajar mengajar guru berperan sebagai fasilisator yang membantu siswa
mengembnagkan ketrampilan bahasanya.
Sumber :
https://catarts.wordpress.com/2012/04/15/pendekatan-dalam-belajar-mengajar/
https://irpan1990.wordpress.com/2011/08/11/pendekatan-guru-dalam-proses-pembelajaran/
https://darunnajah.com/belajar-mengajar/