sblm chy

Jumat, 27 November 2020

Pentingnya Hardskill, Softskill dan Lifeskill

 

Dalam menghadapi tantangan hidup kita perlu mengembangkan skill- skill yang bermanfaat untuk kita, diantaranya adalah Hardskill, softskill dan lifeskill. Berikut kita bahas masing2 skill tersebut :

 

Hard skill yaitu penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya. Seorang insinyur mesin seharusnya menguasai ilmu dan teknik permesinan. Seorang dokter harus mumpuni bidang ilmu kedokteran,  seorang pemain bola harus mempunyai keterampilan teknik menggiring bola.

 

Soft skills adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skills) dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skills) yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal.

 

Life skills atau keterampilan hidup adalah kemampuan untuk berperilaku yang adaptif dan positif yang membuat seseorang dapat menyelesaikan kebutuhan dan tantangan sehari-hari dengan efektif.

 

Peranan Skill

Hard skills/ ketrampilan keras mewakili persyaratan minimum yang diperlukan  untuk melakukan pekerjaan dan merupakan layar pertama yang majikan gunakan untuk mengidentifikasi pelamar yang memenuhi syarat untuk posisi yang dibutuhkan. Soft skills/ ketrampilan lunak, yang saling melengkapi , ketrampilan mungkin mencakup kesediaan untuk bekerjasama, kepemimpinan, kreatvitas, komunikasi, presentasi, dan keyakinan.

Soft skills adalah istilah sosiologis yang berkaitan  dengan EQ (Emotional Intelegence Quotient), kumpulan karakter kepribadian, rahmat sosial,  komunikasi,bahasa,kebiasaan pribadi, keramahan, dan optimisme yang menjadi ciri hubungan dengan orang lain. Soft melengkapi ketrampilam ketrampilan keras / hard(bagian dari seseorang IQ), yang merupakan persyaratan pekerjaan dan banyak kegiatan lain.

Kecakapan hidup dibagi menjadi empat jenis yaitu, kecakapan personal mencakup kecakapan mengenal diri dan kecakapan berpikir rasional, kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan kecakapan vokasional. Kecakapan mengenal diri pada dasarnya merupakan penghayatan diri sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, anggota masyarakat, dan warga negara serta menyadari dan mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Kecakapan berpikir rasional mencakup, kecakapan menggali dan menemukan informasi, kecakapan mengolah informasi dan mengambil keputusan serta kecakapan memecahkan masalah secara kreatif.

Kecakapan sosial (interpersonal skills) mencakup komonikasi dengan empati(sikap penuh pengertian dan komonikasi dua arah) dan kecakapan bekerjasama. Kecakapan akademik adalah kemampuan berpikir ilmiah. Kecakapan vokasional disebut kecakapan kejuruan artinya kecakapan yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan tertentu di masyarakat.

 

Menurut Satori(2002), life skills meliputi tiga ketrampilan utama yaitu :

a.       Ketrampilan dasar yaitu kerampilan berkomunikasi lisan, membaca, penguasaan dasar-dasar berhitung, ketrampilan menulis.

b.      Ketrampilan berfikir tingkat tinggi yaitu ketrampilan pemecahan masalah, ketrampilan belajar, ketrampilan berfikir kreatif dan inovatif, ketrampilan membuat keputusan.

c.       Karakter dan ketrampilan afektif yaitu tanggung jawab, sikap positif terhadap pekerjaan, jujur, hati-hati, teliti dan efisien, hubungan antar pribadi, kerjasama dan bekerja dalam tim, percaya diri danmemiliki sikappositif terhadap diri sendiri, penyesuaian diri dan fleksibel, penuh antusias dan motivasi, mampu bekerja mandiri tanpa pengawasan orang lain.

 

 

Sumber :

http://irindajulianp.blogspot.com/2013/07/live-skill-soft-skill-dan-hard-skill.html

http://www.infodiknas.com/030-pengembangan-soft-skill-hard-skill-dan-life-skill-peserta-didik-dalam-menghadapi-era-globalisasi.html

Minggu, 22 November 2020

Gaya Kepemimpinan

 Pemimpin adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menggerakan masa atau sekelompok orang untuk menggapai tujuan tertentu. Tapi tidak semua pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang sama.

Seorang yang memiliki karakter kepemimpinan biasanya memiliki visi dan misi yang sudah jelas, yang kemudian menyuarakan visi dan misinya kepada kelompoknya dengan cara sedemikian rupa sehingga mengubah visi misi tersebut menjadi visi misi kelompok.

Pada artikel ini kita akan membahas tetang ragam gaya kepemimpinan dan karakteristik penting yang biasanya dimiliki oleh seorang pemimpin hebat.

 


 

Kepemimpinan Demokratis

Kepemimpinan demokratis adalah pemimpin yang sebelum membuat keputusan memperhitungkan masukan-masukan yang diterima dari orang yang dipimpinnya.

Masa yang dipimpin dapat menyuarakan pendapat mereka secara bebas. Dengan masukan yang diberikan pemimpin dapat melihat masalah dari sisi yang berbeda, sehingga dapat mengidentifikasi masalah dan menyelesaikan masalah yang sebenarnya.

Selain itu, dengan mendengarkan masukan-masukan dari orang yang dipimpinnya, pemecahan masalah dirasa sebagai usaha bersama sehingga memperkuat kerja sama tim antara pemimpin dan orang yang dipimpinnya.

 

Kepemimpinan Otoriter

Jenis kepemimpinan ini adalah lawan dari kepemimpinan demokratis. Pemimpin dengan gaya ini merupakan pemimpin absolut. Gaya kepemimpinan ini bisa dilihat dari cara seorang pemimpin mengambil keputusan, tanpa memikirkan orang yang terdampak keputusan yang diambil

Selain itu kebebasan berpendapat orang yang dipimpinpun sangat terbatas, hampir tidak ada, biasanya mengandalkan rasa takut atau proses pendisiplinan yang kuat. Sangat jarang kepemimpinan cara ini berhasil di sebuah perusahaan saat ini.

Umumnya kepemimpinan seperti ini bisa ditemukan di instansi militer, dimana perintah dari atasan adalah hal yang absolut yang harus dipatuhi

 

Kepemimpinan Delegatif

Kepemimpinan delegatif adalah gaya kepemimpinan di mana seorang pemimpin memberikan otoritas kepada tim yang dipimpinnya dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya.

Meski gaya kepemimpinan ini dapat meningkatkan kepercayaan dan kerjasama antara anggota tim dan pemimpinnya, namun diperlukan pengawasan agar tidak terjadi kebablasan kebebasan.

Cara memimpin seperti ini umumnya dapat ditemukan pada perusaahaan start-up yang masih berkembang dan masih membangun budaya kerja yang dirasa sesuai dengan visi misi yang ingin dibangun.

 

Kepemimpinan Strategis

Gaya kepemimpinan strategis menempatkan dirinya antar tugas atau tujuan yang harus dicapai dan kesempatan untuk berkembang dari tugas yang diberikan.

Pemimpin seperti ini akan berusaha mengimbangi dan memastikan bahwa kodisi kerja setiap orang tetap kondusif dan stabil.

 

Kepemimpinan Transaksional

Pemimpin dengan cara kepemimpinan transaksional akan memberi imbalan (reward), jika tim yang dipimpinnya berhasil mengerjakan pekerjaan dengan kualitas yang memuaskan dan sesuai dengan target dan arahan.

Imbalan bisa berupa insentif tambahan, makanan, atau uang untuk memotivasi tim yang dipimpinnya. Namun penting untuk kamu ketahui bahwa imbalan atau reward bukanlah cara yang tepat untuk menjaga motivasi kerja tim secara konsisten.

Imbalan sebaiknya diberikan jika tim yang kamu pimpin mengerjakan proyek besar atau ada pekerjaan tambahan sebagai bentuk apresiasi. Pemberian imbalan pada kasus-kasus tersebut membuat tim yang kamu pimpin merasa diapresiasi dalam melaksanakan kerja dan tidak beranggapan kamu melakukan eksploitasi.

 

Kepemimpinan Transformasional

Pemimpin dengan gaya transfomasional selalu berupaya untuk mengubah timnya ke arah yang lebih baik. Perubahan ini bisa berupa penambahan skill set dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan dengan lebih cepat.

Awalnya tim yang dipimpin diberi tugas awal dengan beban kerja standar dan deadline pekerjaan yang cukup lama. Jika dirasa tim mulai bisa mengerjakan pekerjaan sesuai target, pemimpin mulai memberikan deadline yang lebih cepat.

Setelah itu pemimpin mulai memberi tugas yang sedikit berbeda, dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi untuk diselesaikan, dan seterusnya. Pemimpin dengan gaya transformasional akan selalu mendorong timnya keluar dari zona nyaman dengan tugas baru dan menantang.

Dengan memberikan tugas yang menantang diharapkan tim yang dipimpinnya dapat menyelesaikan tugas apapun secara efisien.

 

Kepemimpinan Karismatik

Pemimpin dengan gaya karismatik umumnya bisa menggerakan masa atau tim yang dipimpinnya secara alami untuk menggapai tujuannya. Umumnya karisma seseorang terbentuk dari lingkungan di mana orang tersebut tumbuh dan nilai-nilai sosial yang dianggap penting olehnya.

Pemimpin karismatik bisa dibilang natural born leader. Sulit rasanya untuk mengubah seseorang pemimpin dengan gaya lain menjadi pemimpin yang berkarismatik.

 

Kepemimpinan Birokrasi

Satu kata untuk kepemimpinan jenis ini, aturan. Dalam menjalankan tugasnya memimpin sekelompok orang, pemimpin ini selalu mengacu pada SOP dan ketentuan yang berlaku.

Kamu umumnya dapat menemukan gaya kepemimpinan seperti ini di perusahaan dengan budaya kerja tradisional, di mana hal seperti senioritas masih menjadi praktik umum.

Kepemimpinan jenis ini tidak terlalu suka dengan perubahan dan cara out of the box dalam menyelesaikan permasalahan. Pendekatan yang dilakukan oleh pemimpin birokrasi umumnya bersifat konservatif dan sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan.

 

Sumber : https://www.jojonomic.com/blog/gaya-kepemimpinan/

Kamis, 19 November 2020

Android

 

Definisi Android

Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat bergerak layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet.Android awalnya dikembangkan oleh Android, Inc., dengan dukungan finansial dari Google, yang kemudian membelinya pada tahun 2005. Sistem operasi ini dirilis secara resmi pada tahun 2007, bersamaan dengan didirikannya Open Handset Alliance, konsorsium dari perusahaan-perusahaan perangkat keras, perangkat lunak, dan telekomunikasi yang bertujuan untuk memajukan standar terbuka perangkat seluler. Ponsel Android pertama mulai dijual pada bulan Oktober 2008

Android adalah sistem operasi dengan sumber terbuka, dan Google merilis kodenya di bawah Lisensi Apache.[8] Kode dengan sumber terbuka dan lisensi perizinan pada Android memungkinkan perangkat lunak untuk dimodifikasi secara bebas dan didistribusikan oleh para pembuat perangkat, operator nirkabel, dan pengembang aplikasi. Selain itu, Android memiliki sejumlah besar komunitas pengembang aplikasi (apps) yang memperluas fungsionalitas perangkat, umumnya ditulis dalam versi kustomisasi bahasa pemrograman Java.[13] Pada bulan Oktober 2013, ada lebih dari satu juta aplikasi yang tersedia untuk Android, dan sekitar 50 miliar aplikasi telah diunduh dari Google Play, toko aplikasi utama Android.[14][15] Sebuah survei pada bulan April-Mei 2013 menemukan bahwa Android adalah platform paling populer bagi para pengembang, digunakan oleh 71% pengembang aplikasi bergerak.[16] Di Google I/O 2014, Google melaporkan terdapat lebih dari satu miliar pengguna aktif bulanan Android, meningkat dari 583 juta pada bulan Juni 2013.

Faktor-faktor di atas telah memberikan kontribusi terhadap perkembangan Android, menjadikannya sebagai sistem operasi telepon pintar yang paling banyak digunakan di dunia,[18] mengalahkan Symbian pada tahun 2010.[19] Android juga menjadi pilihan bagi perusahaan teknologi yang menginginkan sistem operasi berbiaya rendah, bisa dikustomisasi, dan ringan untuk perangkat berteknologi tinggi tanpa harus mengembangkannya dari awal.[20] Sifat Android yang terbuka juga telah mendorong munculnya sejumlah besar komunitas pengembang aplikasi untuk menggunakan kode sumber terbuka sebagai dasar proyek pembuatan aplikasi, dengan menambahkan fitur-fitur baru bagi pengguna tingkat lanjut atau mengoperasikan Android pada perangkat yang secara resmi dirilis dengan menggunakan sistem operasi lain.


 

 

Sejarah Android

Android, Inc. didirikan di Palo Alto, California, pada bulan Oktober 2003 oleh Andy Rubin (pendiri Danger),[28] Rich Miner (pendiri Wildfire Communications, Inc.),[29] Nick Sears[30] (mantan VP T-Mobile), dan Chris White (kepala desain dan pengembangan antarmuka WebTV)[9] untuk mengembangkan "perangkat seluler pintar yang lebih sadar akan lokasi dan preferensi penggunanya".[9] Tujuan awal pengembangan Android adalah untuk mengembangkan sebuah sistem operasi canggih yang diperuntukkan bagi kamera digital. Namun, disadari bahwa pasar untuk perangkat tersebut tidak cukup besar, dan pengembangan Android lalu dialihkan bagi pasar telepon pintar untuk menyaingi Symbian dan Windows Mobile (iPhone Apple belum dirilis pada saat itu).[31] Meskipun para pengembang Android adalah pakar-pakar teknologi yang berpengalaman, Android Inc. dioperasikan secara diam-diam, hanya diungkapkan bahwa para pengembang sedang menciptakan sebuah perangkat lunak yang diperuntukkan bagi telepon seluler.[9] Masih pada tahun yang sama, Rubin kehabisan uang. Steve Perlman, seorang teman dekat Rubin meminjamkan $10.000 tunai dan menolak tawaran saham di perusahaan.[32]

 

Google mengakuisisi Android Inc. pada tanggal 17 Agustus 2005, menjadikannya sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Google. Pendiri Android Inc. seperti Rubin, Miner dan White tetap bekerja di perusahaan setelah diakuisisi oleh Google.[9] Setelah itu, tidak banyak yang diketahui tentang perkembangan Android Inc., tetapi banyak anggapan yang menyatakan bahwa Google berencana untuk memasuki pasar telepon seluler dengan tindakannya ini.[9] Di Google, tim yang dipimpin oleh Rubin mulai mengembangkan platform perangkat seluler dengan menggunakan kernel Linux. Google memasarkan platform tersebut kepada produsen perangkat seluler dan operator nirkabel, dengan janji bahwa mereka menyediakan sistem yang fleksibel dan bisa diperbarui. Google telah memilih beberapa mitra perusahaan perangkat lunak dan perangkat keras, serta mengisyaratkan kepada operator seluler bahwa kerja sama ini terbuka bagi siapapun yang ingin berpartisipasi.[33][34][35]

HTC Dream, ponsel Android pertama.

 

Spekulasi tentang niat Google untuk memasuki pasar komunikasi seluler terus berkembang hingga bulan Desember 2006.[36] BBC dan Wall Street Journal melaporkan bahwa Google sedang bekerja keras untuk menyertakan aplikasi dan mesin pencarinya di perangkat seluler. Berbagai media cetak dan media daring mengabarkan bahwa Google sedang mengembangkan perangkat seluler dengan merek Google. Beberapa di antaranya berspekulasi bahwa Google telah menentukan spesifikasi teknisnya, termasuk produsen telepon seluler dan operator jaringan. Pada bulan Desember 2007, InformationWeek melaporkan bahwa Google telah mengajukan beberapa aplikasi paten di bidang telepon seluler.[37][38]

 

Pada tanggal 5 November 2007, Open Handset Alliance (OHA) didirikan. OHA adalah konsorsium dari perusahaan-perusahaan teknologi seperti Google, produsen perangkat seluler seperti HTC, Sony dan Samsung, operator nirkabel seperti Sprint Nextel dan T-Mobile, serta produsen chipset seperti Qualcomm dan Texas Instruments. OHA sendiri bertujuan untuk mengembangkan standar terbuka bagi perangkat seluler.[10] Saat itu, Android diresmikan sebagai produk pertamanya; sebuah platform perangkat seluler yang menggunakan kernel Linux versi 2.6.[10] Telepon seluler komersial pertama yang menggunakan sistem operasi Android adalah HTC Dream, yang diluncurkan pada 22 Oktober 2008.[39]

 

Pada tahun 2010, Google merilis seri Nexus; perangkat telepon pintar dan tablet dengan sistem operasi Android yang diproduksi oleh mitra produsen telepon seluler seperti HTC, LG, dan Samsung. HTC bekerja sama dengan Google dalam merilis produk telepon pintar Nexus pertama, yakni Nexus One.[40] Seri ini telah diperbarui dengan perangkat yang lebih baru, misalnya telepon pintar Nexus 4 dan tablet Nexus 10 yang diproduksi oleh LG dan Samsung.[41] Pada 15 Oktober 2014, Google mengumumkan Nexus 6 dan Nexus 9 yang diproduksi oleh Motorola dan HTC.[42] Pada 13 Maret 2013, Larry Page mengumumkan dalam postingan blognya bahwa Andy Rubin telah pindah dari divisi Android untuk mengerjakan proyek-proyek baru di Google.[43] Ia digantikan oleh Sundar Pichai, yang sebelumnya menjabat sebagai kepala divisi Google Chrome, yang mengembangkan Chrome OS.[41]

 

Sejak tahun 2008, Android secara bertahap telah melakukan sejumlah pembaruan untuk meningkatkan kinerja sistem operasi, menambahkan fitur baru, dan memperbaiki bug yang terdapat pada versi sebelumnya. Setiap versi utama yang dirilis dinamakan secara alfabetis berdasarkan nama-nama makanan pencuci mulut atau camilan bergula; misalnya, versi 1.5 bernama Cupcake, yang kemudian diikuti oleh versi 1.6 Donut. Versi terbaru adalah 9.0 Pie, yang dirilis pada 7 maret 2018

 

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Android_(sistem_operasi)

Minggu, 15 November 2020

Pendekatan Guru dalam Pembelajaran

 Pendekatan Belajar Mengajar

Dalam kegiatan belajar mengajar baik di sekolah ataupun di luar sekolah sangat diperlukannya interaksi antara guru dan murid yang memiliki tujuan. Agar tujuan ini dapat tercapai sesuai dengan target dari guru itu sendiri, maka sangatlah perlu terjadi interaksi positif yang terjadi antara guru dan murid. Dalam interaksi ini, sangat perlu bagi guru untuk membuat interaksi antara kedua belah pihak berjalan dengan menyenangkan dan tidak membosankan. Hal ini selain agar mencapai target dari guru itu sendiri, siswa juga menjadi menyenangkan dalam kegiatan belajar mengajar, serta lebih merasa bersahabat dengan guru yang mengajar.

Pendekatan dalam KBBI adalah “proses, cara, perbuatan mendekati” atau usaha dalam rangka aktifitas penelitian untuk mengadakan hubungan dengan orang yang diteli. Sedangkan belajar megajar adalah kegiatan mentransfer pengetahuan atau ilmu dari seorang yang tahu kepada seseorang yang mencari pengetahuan atau yang belum tahu.

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.

Guru memiliki sudut padang yang berbeda pada setiap peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga penting meluruskan pandangan yang keliru dalam menilai anak didik. Sebaiknya guru memandang anak didik sebagai individu dengan segala perbedaan, sehingga mudah melakukan pendekatan dalam pengajaran. Ada beberapa pendekatan yang diajukan dalam pembicaraan ini dengan harapan dapat membantu guru dalam memecahkan berbagai masalah dalam kegiatan belajar mengajar.

 


Macam-macan Pendekatan Belajar Mengajar

Guru harus pandai menggunakan pendekatan secara aktif dan bijaksana, bukan sembarang yang bisa merugikan anak didik. Pandangan guru terhadap anak didik akan menentukan sikap dan perbuatan. Setiap guru tidak selalu mempunyai pandanagn yang sama dalam menilai anak didik. Hal ini akan mempengaruhi pendekatan guru yang diambil dalam pengajaran. Berikut macam- macam pendekatan belajar mengajar :

 

1.             Pendekatan Individual

Didalam suatu kelas terdapat kelompok anak didik, mereka duduk dikursi masing-masing ada yang berjumlah dua orang sampai lima orang. Didepan mereka ada meja untuk tempat alat tulis, buku dan untuk tempat menulis tentunya. Mereka belajar  dengan gaya yang berbeda-beda pula, perilaku mereka juga macam-macam. Dari cara berpakaian, perilaku, sikap, cara penyampaian pendapat dan pertanyaan. Setiap anak didik memang mempuanyai karakteristik perilaku yang berbeda beda dari satu anak didik ke anak didik lainnya.

Perbedaan individual anak didik tersebut tentunya memberikan wawasan kepada guru bahwa strategi pengajaran harus memperhatikan perbedaan anak didik pada aspek individual ini.

 

2.               Pendekatan Kelompok

Pendekatan kelompok suatu waktu memang perlu dilakukan karena hakikatnya siswa adalah makhluk sosial yang membutukan bantuan orang lain atau makhluk yang kecenderungan untuk hidup ersama.

Dengan pendekatan kelompok diharapkan dapat tumbuh jiwa sosialisasi yang tinggi pada diri anak didik. Tujuannya dari pendekatan kelompok ini yaitu supaya anak dapat mengendalkan rasa egois ada dirinya , sehingga tercipta rasa kesetiakawanan sosial dalam kelas.

 

3.             Pendekatan Bervariasi

Dalam belajar setiap murid mempunyai motivasi yang berbeda, ada yang mempunayai motivasi tinggi dan rendah, ada yang semangat belajar ada yang tidak semangat , ada pula yang serius belajar dan ada yang hanya berbicara hal diluar pelajaran.

Jika dalam megajar guru hanya menggunakan satu pendekatan saja, akan sulit untuk memecahkan maslah dikelas, misalnya hanya menggunakan pendekatan individual saja atau hanya pendekatan kelompok saja, Karen adalam kegaiatn ada beberapa variasi anak yang dimana anak didik tersebut suka belajar sendiri atau individual, ada pula anak yang lebih suka jika belajar kelompok. Maka guru harus bisa menyesuaikan keadaan siswa dan memahami variasi tersebut.

 

4.             Pendekatan Edukatif

Seorang guru mengajar muridnya bukan karena rasa dendam, gengsi, ingin ditakuti atau motif-motif lainnya, mereka para guru mengajar dengan tujuan mendidik.

 Anak didik yang melakukan kesalahan, berbicara saat  guru menjelaskan materi pelajaran , tidak tepat jika mereka dihukum secara fisik. Guru harus bersikap bijaksana dalam mengambil tindakan kepada muridnya, karena guru adalah panutan dan contoh tauladan yang baik untuk muridnya. Hal ini sesuai denagn pendekatan edukatif, setiap tindakan, sikap, dan perbuatan gru harus bernilai endidikan.

 

5.             Pendekatan Ekspositori atau model informasi

Hakikat mengajar menurut pandangan ini adalah menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa. Siswa dipandang sebagai objek yang menerima apa yang diberikan guru. Biasanya guru menyampaikan informasi mengenai bahan pengajaran dalam bentuk penjelaan dan penuturan secara lisan, yang dikenal dengan istilah, ceramah. Dalam pendekatan ini siswa diharapkan dapat menangkap dan mengingat informasi yang disampaikan oleh guru. Komunikasi yang digunakan guru dalam ineraksinya dengan siswa mengunakan komunikasi satu arah atau komunikasi sebahgai aksi. Oleh sebab itu kegiatan belajar siswa krang optimal, sebab terbatas kepada mendengarkan uraian guru, mencatat dan sekali kali bertanya kepada guru.

 

6.             Pendekatan Keagamaan

Pendidikan disekolah tidak hanya meberikan satu atau dua mata pelajaran, tetapi. Semua mata pelajaran itu pada umumnya dibagi kedalam pelajaran umum dan pelajaran agama. Khusunya untuk pelajaran umum, sangat berkepentingan dengan pendekataan keagamaa. Hal ini dimaksudkan agar nilai budaya ilmu itu tidak sekuler, tetapi menyatu dengan nilai agama.

 

7.             Pendekatan Kebermaknaan

Bahasa adalah alat untuk menyampaikan dan memahami gagasan pikiran, pendapat, dan perasaan, secara lisan maupun tulisan. Bahasa inggris adalah Bahasa asing pertama di ndonesia yang dianggap penting untuk penyerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan pembinaan hubungan dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

 

Beberapa konsep penting yang menyadari pendekatan ini diuraikan sebagai berikut:

ü  Bahasa merupakan alat untuk mengungkapkan makna yang diwujudkan melalui

ü  Makna ditentukan oleh lingkup kebahasaan maupun lingkup situasi yang merupakan konsep dasar dalam pendekatan kebermaknaan Bahasa yang natural.

ü  Makna dapat diwujudkan secara lisan maupun tulisan.

ü  Belajar Bahasa asing adalah belajar berkomunikasi.

ü  Motivasi belajar siswa merupakan faktor utama menentukan keberhasilan belajarnya.

ü  Bahan pelajaran dan kegiatan pemelajaran akan menjadi lebih bermakna jika berhubungan dengan pengalaman, minat, tata nilai dan masa depannya.

ü  Dalam proses belajar mengajar, siswa merupakan subjek utama, tidak hanya sebagai objek belaka.

ü  Dalam proses belajar mengajar guru berperan sebagai fasilisator yang membantu siswa mengembnagkan ketrampilan bahasanya.

 

Sumber :

https://catarts.wordpress.com/2012/04/15/pendekatan-dalam-belajar-mengajar/

https://irpan1990.wordpress.com/2011/08/11/pendekatan-guru-dalam-proses-pembelajaran/

https://darunnajah.com/belajar-mengajar/