Senin, 03 Agustus 2015

Pistol vs Pulpen



Malam ini diperjalanan, kok ada sorot lampu mblerengi & gemuruh knalpot besar …
Kupelankan simerah dan menepi …
Ternyata Ninja merah yg dikendarai orang berseragam …
Mperhatikan sejenak, didepan …
Ia punya ninja merah, sy ada megapro merah silver
Stang nya yg condong kedepan, tnpa spion, tanpa riting …
Berbanding terbalik, safety sy lengkap duduk tegap, lbh hemat, lbh soft tetap strong …
Sama2 pk spatu coklat, lapangan …
Melihat ia rada berkuasa dijalan, simerah langsung tancap gas …
Berpacu beriringan … menyelip kedepan dg riting kanan …
Melompati rell … pelan menepi hendak belok …
Ternyata searah, ku pelankan ia agar duluan …
Lha kok msh kebut2an dan abluk debu yg dihasilakannya mengganggu …
Langsung simerah pasang riting, lompati batu2 bergelombang, lurus ambil jalur tepi kanan …
Agar ia tahu, gimana kalw ia di kebuli debu2 ,,,
Benar saja, ini adalah pedesaan, jalan berbatu, gelombang tlah jd santapan setiap pagi simerah …
Semakin ku pacu, tmapak ia padam diantara persawahan …
Entah dimana, berharap ia muncul lagi …
ia berpistol, kami dg pulpen & obeng …
ia digaji Negara, kami mengabdi untuk negeri …
bukan bermaksud saingan,
tp sangat tidak yes saat ingat ia menilang anak kecil & mbah2 sepuh yg sakit & hendak dibawa kerumah sakit …
saat itu lah hati terasa tertarik & simerah putar arah kekantor polisi untuk stor lembaran tunai ,..
paling tidak yes lg seminggu kemudian dengar kabar nenek tsb meninggal …
dan lagi perbedaan perlakuan, saat kami jd rakyat biasa dan saat kami jd orang terpandang …
sangat jauh pelayanan yang diberikan …
harapan kami, berikan keadilan dan ayomilah masyarakat kami yg aman tentram damai sejahtera …
#demikian tulisan sederhana yg tak semua dpat memahami maksudnya.
Semoga dpat mbawa manfaat dan qt renungkan lg …

Tidak ada komentar:

Posting Komentar