Senin, 18 Agustus 2014

Linang Air Mata Senja

Sore itu, sepulang dari manyaran semarang,,,,
Saya dan seorang teman mampir dimushola sekolah, hingga menjelang adzan magrib ... datang seorang anak kecil usia TK 0 besar masuk dalam mushola,,,
Kemudian diluar sana ada seorang gadis dengan mukena warna coklat manis, duduk dihalaman mushola ...
Anak kecil dari dalam tadi berlari kearah gadis muda tsb, tiba2 gadis tersebut jatuh kelantai batako ,,,
Kami hanya kaget dan tak berani untuk membangunkannya ...
Datanglah Bapak & Ibu dari anak kecil tersebut dan menolong mbaknya td ...
“Kenapa mbak ?” tanya bapak ...
Gadis tsb hanya diam berlinangkan air mata ... kami yg ditanyai bapak tidak berani untuk menjawab dan menyalahkan seorang pihak ...
Keluarga bapak tsb merupakan orang yg sangat berpengaruh dilingkungan ini ...
Bapak menggendong gadis tsb masuk dalam mushola dan dibaringkan ...
Gadis trsebut dicoba untuk didudukan sejenak, kami menjalankan sholat magrib berjama’ah terlebih dahulu ...
Seusai sholat dan do’a, Bapak menanyakan keadaan sang gadis ...
Ternyata terjadi luka dalam di punggung gadis tsb yg sedang merintih kesakitan ...
Bapak kemudian berlari mencarikan ahli urut putri sekitar ...
Ibu mengelus punggung gadis dan menenangkan anaknya yg menangis setelah diberi pelajaran dr sang Bapak ...
Ternyata itu bukan yg pertama kali dilakukan anak kecil trsebut trhadap kakak sepupu yg hidup serumahnya itu ...
Sang gadis memang selalu mengalah dan diam menyembunyikan rasa sakitnya ...
Saya yg dulu waktu muda pernah berseragam putih dg simbol “+ merah” mencoba untuk menenangkan suasana ...
Saya minta pada ibu untuk memijit telapak tangan gadis td, dan seorang teman mengambilkan segelas air putih ...
Saya minta pada seorang teman untuk ambilkan mukena lain untuk menutup tangan dan kaki yang mulai terbuka ... “biar tidak dingin mbak ,,, “


“coba luruskan mbak, dibuat tenang, tarik nafas dalam ... keluarkan perlahan ,,,,
Masih terasa nyeri mbak ... “ tanya saya pada gadis tsb ... ia hanya menganggukan kepala perlahan ,,, tanda iya ...
Saya coba beri motivasi & perasaan tenang, mencoba mengerti keadaan dan mencoba masuk dalam posisi sang gadis ...
Suasana hening, ibu memeluk anaknya yg masih menangis, ... saya dan teman2 berdo’a memandangi gadis yang sedang terkulai, dg mata yg masih merah ...
Gadis itu begitu tabah, bagaimana misal kami menjadi ia ...
Tak lama kemudian Bapak datang membawa ibu2k ahli urut & membawa kasur busa kecil ...
Kami yg putra diminta untuk keluar dan sang gadis diberi pengobatan ...
Kami pun berpamitan dan bersalaman dg bapak td,,,
Dalam perjalanan dg Si merah street fighter, air mata saya pun ikut menggenang ...
Membayangakan keadaan sang gadis, dan bagaimana jika berada diposisinya ...
Hidup tidak bersama keluarga kandung ...
Sense seperti itulah yg memotivasi kami untuk lebih banyak mengabdi ...
Meskipun kami bukan Orang tua kandung, maka izinkanlah kami menjadi Bapak & Ibu dari adik2 yg berjuang sekolah dari berbagai pelosok desa ...
Masih banyak kisah dari murid2 luar biasa yang akan mewarnai petualangan kami disini ...

Terimakasih pembelajar J

1 komentar: