Minggu, 15 November 2020

Pendekatan Guru dalam Pembelajaran

 Pendekatan Belajar Mengajar

Dalam kegiatan belajar mengajar baik di sekolah ataupun di luar sekolah sangat diperlukannya interaksi antara guru dan murid yang memiliki tujuan. Agar tujuan ini dapat tercapai sesuai dengan target dari guru itu sendiri, maka sangatlah perlu terjadi interaksi positif yang terjadi antara guru dan murid. Dalam interaksi ini, sangat perlu bagi guru untuk membuat interaksi antara kedua belah pihak berjalan dengan menyenangkan dan tidak membosankan. Hal ini selain agar mencapai target dari guru itu sendiri, siswa juga menjadi menyenangkan dalam kegiatan belajar mengajar, serta lebih merasa bersahabat dengan guru yang mengajar.

Pendekatan dalam KBBI adalah “proses, cara, perbuatan mendekati” atau usaha dalam rangka aktifitas penelitian untuk mengadakan hubungan dengan orang yang diteli. Sedangkan belajar megajar adalah kegiatan mentransfer pengetahuan atau ilmu dari seorang yang tahu kepada seseorang yang mencari pengetahuan atau yang belum tahu.

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.

Guru memiliki sudut padang yang berbeda pada setiap peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga penting meluruskan pandangan yang keliru dalam menilai anak didik. Sebaiknya guru memandang anak didik sebagai individu dengan segala perbedaan, sehingga mudah melakukan pendekatan dalam pengajaran. Ada beberapa pendekatan yang diajukan dalam pembicaraan ini dengan harapan dapat membantu guru dalam memecahkan berbagai masalah dalam kegiatan belajar mengajar.

 


Macam-macan Pendekatan Belajar Mengajar

Guru harus pandai menggunakan pendekatan secara aktif dan bijaksana, bukan sembarang yang bisa merugikan anak didik. Pandangan guru terhadap anak didik akan menentukan sikap dan perbuatan. Setiap guru tidak selalu mempunyai pandanagn yang sama dalam menilai anak didik. Hal ini akan mempengaruhi pendekatan guru yang diambil dalam pengajaran. Berikut macam- macam pendekatan belajar mengajar :

 

1.             Pendekatan Individual

Didalam suatu kelas terdapat kelompok anak didik, mereka duduk dikursi masing-masing ada yang berjumlah dua orang sampai lima orang. Didepan mereka ada meja untuk tempat alat tulis, buku dan untuk tempat menulis tentunya. Mereka belajar  dengan gaya yang berbeda-beda pula, perilaku mereka juga macam-macam. Dari cara berpakaian, perilaku, sikap, cara penyampaian pendapat dan pertanyaan. Setiap anak didik memang mempuanyai karakteristik perilaku yang berbeda beda dari satu anak didik ke anak didik lainnya.

Perbedaan individual anak didik tersebut tentunya memberikan wawasan kepada guru bahwa strategi pengajaran harus memperhatikan perbedaan anak didik pada aspek individual ini.

 

2.               Pendekatan Kelompok

Pendekatan kelompok suatu waktu memang perlu dilakukan karena hakikatnya siswa adalah makhluk sosial yang membutukan bantuan orang lain atau makhluk yang kecenderungan untuk hidup ersama.

Dengan pendekatan kelompok diharapkan dapat tumbuh jiwa sosialisasi yang tinggi pada diri anak didik. Tujuannya dari pendekatan kelompok ini yaitu supaya anak dapat mengendalkan rasa egois ada dirinya , sehingga tercipta rasa kesetiakawanan sosial dalam kelas.

 

3.             Pendekatan Bervariasi

Dalam belajar setiap murid mempunyai motivasi yang berbeda, ada yang mempunayai motivasi tinggi dan rendah, ada yang semangat belajar ada yang tidak semangat , ada pula yang serius belajar dan ada yang hanya berbicara hal diluar pelajaran.

Jika dalam megajar guru hanya menggunakan satu pendekatan saja, akan sulit untuk memecahkan maslah dikelas, misalnya hanya menggunakan pendekatan individual saja atau hanya pendekatan kelompok saja, Karen adalam kegaiatn ada beberapa variasi anak yang dimana anak didik tersebut suka belajar sendiri atau individual, ada pula anak yang lebih suka jika belajar kelompok. Maka guru harus bisa menyesuaikan keadaan siswa dan memahami variasi tersebut.

 

4.             Pendekatan Edukatif

Seorang guru mengajar muridnya bukan karena rasa dendam, gengsi, ingin ditakuti atau motif-motif lainnya, mereka para guru mengajar dengan tujuan mendidik.

 Anak didik yang melakukan kesalahan, berbicara saat  guru menjelaskan materi pelajaran , tidak tepat jika mereka dihukum secara fisik. Guru harus bersikap bijaksana dalam mengambil tindakan kepada muridnya, karena guru adalah panutan dan contoh tauladan yang baik untuk muridnya. Hal ini sesuai denagn pendekatan edukatif, setiap tindakan, sikap, dan perbuatan gru harus bernilai endidikan.

 

5.             Pendekatan Ekspositori atau model informasi

Hakikat mengajar menurut pandangan ini adalah menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa. Siswa dipandang sebagai objek yang menerima apa yang diberikan guru. Biasanya guru menyampaikan informasi mengenai bahan pengajaran dalam bentuk penjelaan dan penuturan secara lisan, yang dikenal dengan istilah, ceramah. Dalam pendekatan ini siswa diharapkan dapat menangkap dan mengingat informasi yang disampaikan oleh guru. Komunikasi yang digunakan guru dalam ineraksinya dengan siswa mengunakan komunikasi satu arah atau komunikasi sebahgai aksi. Oleh sebab itu kegiatan belajar siswa krang optimal, sebab terbatas kepada mendengarkan uraian guru, mencatat dan sekali kali bertanya kepada guru.

 

6.             Pendekatan Keagamaan

Pendidikan disekolah tidak hanya meberikan satu atau dua mata pelajaran, tetapi. Semua mata pelajaran itu pada umumnya dibagi kedalam pelajaran umum dan pelajaran agama. Khusunya untuk pelajaran umum, sangat berkepentingan dengan pendekataan keagamaa. Hal ini dimaksudkan agar nilai budaya ilmu itu tidak sekuler, tetapi menyatu dengan nilai agama.

 

7.             Pendekatan Kebermaknaan

Bahasa adalah alat untuk menyampaikan dan memahami gagasan pikiran, pendapat, dan perasaan, secara lisan maupun tulisan. Bahasa inggris adalah Bahasa asing pertama di ndonesia yang dianggap penting untuk penyerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan pembinaan hubungan dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

 

Beberapa konsep penting yang menyadari pendekatan ini diuraikan sebagai berikut:

ü  Bahasa merupakan alat untuk mengungkapkan makna yang diwujudkan melalui

ü  Makna ditentukan oleh lingkup kebahasaan maupun lingkup situasi yang merupakan konsep dasar dalam pendekatan kebermaknaan Bahasa yang natural.

ü  Makna dapat diwujudkan secara lisan maupun tulisan.

ü  Belajar Bahasa asing adalah belajar berkomunikasi.

ü  Motivasi belajar siswa merupakan faktor utama menentukan keberhasilan belajarnya.

ü  Bahan pelajaran dan kegiatan pemelajaran akan menjadi lebih bermakna jika berhubungan dengan pengalaman, minat, tata nilai dan masa depannya.

ü  Dalam proses belajar mengajar, siswa merupakan subjek utama, tidak hanya sebagai objek belaka.

ü  Dalam proses belajar mengajar guru berperan sebagai fasilisator yang membantu siswa mengembnagkan ketrampilan bahasanya.

 

Sumber :

https://catarts.wordpress.com/2012/04/15/pendekatan-dalam-belajar-mengajar/

https://irpan1990.wordpress.com/2011/08/11/pendekatan-guru-dalam-proses-pembelajaran/

https://darunnajah.com/belajar-mengajar/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar