Rabu, 11 November 2020

Perbedaan Open Source dan Close Source Software

 

Operating System (OS) atau Sistem Operasi merupakan perangkat lunak (software) yang bertugas untuk mengontrol, mengatur, mengendalikan dan memanajemen perangkat keras (hardware) dan juga sistem operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi yang bisa digunakan oleh pengguna untuk mempermudah kegiatannya.

Sistem Operasi itu sendiri ada 2 macam, yakni Sistem Operasi Open Source dan Sistem Operasi Close Source.

 


 Sistem Operasi Open Source adalah perangkat lunak (software) yang di mana kode programnya bersifat terbuka dan disediakan oleh pengembangnya secara umum agar bisa untuk dipelajari, diubah maupun dikembangkan lebih lanjut serta disebarluaskan dan boleh bahkan untuk memperbaiki bug atau kesalahan pada program tersebut.

Sementara itu, jika ada pembuat perangkat lunak (software) yang tidak mengizinkan dari kode programnya untuk diubah dan dimodifikasi, namun kode program dari perangkat lunak tersebut sebenarnya tersedia, maka bukanlah disebut sebagai sistem operasi open source.

Yang perlu ditekankan di sini adalah, Sistem Operasi Open Source tidak selalu disediakan secara gratis, melainkan tetap ada biaya yang dikeluarkan untuk membeli program tersebut, Seperti halnya adalah RedHat Linux.

Tujuan Open Source yang sesungguhnya adalah menghilangkan ketergantungan terhadap Vendor, yang di mana dari pihak Vendor bisa saja bertindak secara seenaknya. Open Source juga meyediakan software yang mudah untuk dijangkau oleh masyarakat luas dan menghindari adanya pengambilan keuntungan besar-besaran/berlebihan dari Vendor.

Dan perlu digarisbawahi, Open Source di sini bersifat bebas maksudnya bukan berarti sebebas-bebasnya, melainkan bebas untuk digunakan, dikembangkan, disebarkan ulang dengan mempertanggungjawabkan secara bersama dan tidak untuk menghilangkan hak cipta pembuat.

 

Keuntungan/Kelebihan Open Source

*   Legal

*   Menyelamatkan devisa negara

*   Keamanan sistem

*   Hemat biaya

*   Dukungan dari pengembang lebih besar

*   Bebas untuk mengubah dan memodifikasi

*   Lebih aman

*   Kesalahan (bug, error) lebih cepat ditemukan dan diperbaiki

*   Lisensei gratis

*   Bebas dari malware

*   Tidak mengulangi development

 

Kerugian/Kelemahan Open Source

*   Tidak ada garansi dari pengembang

*   Open Source digunakan secara sharing

*   Kurangnya SDM yang memanfaatkan Open Source

*   Tidak adanya perlindungan Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI)

*   Kesulitan mengetahui status project

*   User Interface rumit bagi pengguna yang awam

 

Contoh Sistem Operasi Open Source

*   UNIX

*   BSD

*   GNU Linux

*   Sun Solaris

*   Fedora

*   Linux Ubuntu

*   Knoppix

*   Garuda OS

*   Backtrack

*   RedHat

*   Mandriva

*   OpenSUSE

*   Debian

*   Kondra Linux

*   Turbo Linux

*   Linux Mint

*   Slackware

 

Sistem Operasi Close Source adalah Sistem Operasi yang kodenya tidak dibuka untuk umum, pemilik kode close source bisa membagikan source codenya melalui lisensi secara gratis maupun gengan membayar.

Pada Sistem Operasi Close Source ini paket program tidak dapat didistribusikan lagi selain oleh Pembuat/Vendor Program tersebut. Jika ada pendistribusian yang bukan dari Vendor Program tersebut, maka dianggap sebagai pembajakan software.

 

Keuntungan/Kelebihan Close Source

*   Kestablian sistem terjamin

*   Support/dukungan langsung dari pemilik program

*   Lebih mudah digunakan

 

Kekurangan Close Source

*      Celah yang terbuka

*      Adanya lisensi yang mengharuskan pengguna menyediakan dana

*      Pengembangan terbatas

*      Diperlukan antivirus

*      Harga lisensi mahal

 

Contoh Sistem Operasi Close Source

*      MS-DOS

*      Windows 95

*      Windows 98

*      Windows ME

*      Windows NT

*      Windows XP

*      Windows Server 2003

*      Windows Vista

*      Windows Server 2008

*      Windows 7

*      Windows 8

 

Perbedaan Open Source dan Close Source

Jika dilihat dari pengertiannya masing-masing, open dan close source software tentu memiliki perbedaan masing-masing. Diantaranya adalah :

 

Harga

Open source software mengacu pada perangkat lunak yang gratis. Namun, hal tersebut tidak sepenuhnya benar karena seperti yang sudah disebutkan di atas, “free” di sini bukan berarti anda dapat memilikinya secara gratis tetapi anda dapat bebas menggunakannya. Jika anda menggunakan perangkat lunak open source, anda hanya akan dikenakan biaya untuk pengeluaran tambahan seperti add-on, layanan tambahan, dan integrasi.

Sedangkan close source software merupakan perangkat lunak yang memang berbayar. Harganya bervariasi tergantung dengan kompleksitasnya. Jika diibaratkan, ada harga ada rupa. Semakin mahal harganya maka semakin baik juga yang anda dapatkan. Seperti produk yang lebih baik, inovasi, dukungan penuh dan terakhir adalah fungsionalitas.

 

Kegunaan (usability)

Dalam open source software, kegunaan merupakan area kritis yang paling besar. Panduan pengguna hanya ditujukan untuk pengembang dan bukanlah untuk pengguna biasa. Lebih parahnya lagi, buku pedoman ini tidak memenuhi standar dan struktur. Sekalipun tertulis, buku pedomannya sulit untuk dimengerti.

Kebalikannya, dokumentasi pada close source software sangat terperinci dan mudah dipahami. Karena usability merupakan salah satu keunggulan dari perangkat lunak close source.

 

Keamanan

Dalam hal keamanan, open source lebih beresiko dibandingkan dengan close source. Mengapa demikian? Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kode dari open source software dapat secara bebas digunakan, dimodifikasi, dan disalin oleh siapa saja sehingga hal tersebut dapat menimbulkan resiko adanya hacker yang mencoba menggunakannya.

Sedangkan close open software tidak bisa digunakan secara bebas dan hanya vendor saja yang memiliki perijinan untuk melakukannya. Sehingga keamanannya lebih terjamin. Akan tetapi jika software yang anda punya mengalami suatu masalah, anda harus menunggu perbaikan masalah dari support team dan biasanya bisa menghabiskan banyak waktu.

 

Pelayanan

Jika membicarakan pelayanan, open source software bergantung pada pengguna online untuk dikirimkan dukungan atau layanan melalui forum maupun artikel dari blog mereka. Namun, sayangnya layanan tersebut sering gagal karena tidak mendapatkan respon yang tinggi. Sedangkan jika anda menggunakan close source, anda akan mendapatkan keuntungan yang sangat baik. Seperti mendapatkan dukungan (support) yang meliputi user manuals dan points of contact untuk bantuan segera dari perusahaan layak dengan para ahli yang akrab dengan produk dan layanan.

 

Ketersediaan

Open source software dapat dengan bebas digunakan, disalin dan modifikasi tanpa larangan dan batasan. Sedangkan close source software pemakaiannya terbatas dan harus mengikuti perjanjian dan dibatasi penggunaannya.

Itulah perbedaan antara open source dan close source software. Disimpulkan bahwa keduanya memiliki plus dan minus nya masing-masing. Open source software telah banyak digunakan dan dimanfaatkan. Salah satunya adalah NetMonk, network monitoring in Indonesia dari Ketitik yang menggunakan open source. Monitoring jaringan ini dapat memberikan anda solusi untuk memonitor perangkat jaringan perusahaan anda.

 

Sumber :

http://driverstoolscur.blogspot.com/2016/08/jenis-jenis-open-source-dan-close-source.html

http://www.habibullahurl.com/2015/10/open-source-dan-close-source.html

https://deraaa.medium.com/perbedaan-open-source-dan-close-source-c78421ca5d99

Tidak ada komentar:

Posting Komentar